Nikmatnya SAOTO BATHOK MBAH KATRO Sensasi Sebathok Soto Sapi Dengan Nuansa Asri
Jalan-jalan di jogja memang tidak ada habisnmya Homiers, selalu ada saja yang menarik di kota yang satu ini. Jalan-jalan sambil kuliner adalah sesuatu hal yang sangat menyenangkan. Tak jauh dari monument Candi Sambisari dan berjalan ke arah utara, maka kita akan temukan deretan saung-saung bambu yang berjejer rapi di pinggir sawah. Sebuah papan petunjuk yang menjelaskan “Saoto Bathok Mbah Katro”, apa yang terlintas di pikiran Homiers jika pertama mendengar Saoto Bathok? Pastinya soto dengan mangkok bathok atau tempurung kelapa. Tapi kenapa penulisannya “saoto” dan bukan “soto”?
Pastinya pada penasaran kan?
Yuk simak terus..
Mengintip sedikit tentang soto dan beserta sejarahnya, ternyata saoto adalah sebutan lain untuk soto yang digunakan di daerah Solo Homiers. bukan karena kesalahan penulisan. Hehehe..
Kuliner soto yang didirikan Mbah Katro pada akhir tahun 2015 ini memang mengusung genre soto Solo, sehingga penamaannya pun memakai istilah daerah Solo.
Menu yang di tawarkan oleh Saoto Mbah Karto adalah menu soto dengan daging sapi. Namun Homiers, Sebagai teman pendamping Saoto Bathok Mbah Karto kita bisa memilih tempe goreng, sate usus atau sate telur puyuh yang di bumbu bacem.
Memasuki saung-saung bambu kita bisa memilih ingin duduk di lesehan dengan tikar atau duduk di bangku bambu. Di sini Homiers kita bisa menemukan rawa buatan, ayunan dan jugkat-jungkit sederhana yang terbuat dari bambu. Sebuah pelengkap yang pas dengan pemandangan sawah sebagai background utamanya. Jika sedang beruntung Homiers, kita akan menemukan burung bangau terbang rendah di sekitar area persawahan. Pemandangan yang tak biasa inilah yang menjadi daya tarik Saoto Bathok Mbah Karto.
Asap tipis mengepul dari mangkok-mangkok bathok yang berisi soto daging sapi lengkap dengan nasi. Sambal, irisan jeruk nipis dan tempe yang disajikan dalam piring-piring tanah liat berukuran kecil sambil ditemani pemandangan yang masih asri akan menambah nikmatnya Saoto Bathok Mbah Karto. Penyajian Saoto Bathok yang tradisional dan unik. Sangat cocok dengan tempat dan suasana alam pedesaannya yang kental.
Segar dan tidak berlemak adalah sensasi pertama yang akan Homiers rasakan ketika mencicipi kuah Saoto Bathok yang bening. Sudah menjadi ciri khas soto Solo Homiers yang lebih menonjolkan rasa segar perpaduan kuah bening dan kecambah dari pada rasa rempah yang dominan seperti kuliner soto kebanyakan. Soto akan semakin nikmat ketika ditambahkan perasan air jeruk nipis dan memakannya bersama tempe goreng. Bisa juga ditambah sambal dan kecap.
Meskipun di Jogja sudah banyak sekali kuliner soto yang sudah melegenda, Saoto Bathok Mbah Katro tetap memiliki tempat bagi para pencinta Soto di Jogjakarta.
Recommended for you :
Sumber Artikel:
www.yogyes.com
sumber gambar : byforlifestyle.blogspot.co.id