Pulau Padar yang Cantiknya Berpendar - Guesthouse & Homestay Jogja, Purbalingga, Bandungan dan Tegal Pilihan Keluarga

Informasi

Informasi dan Tips-tips

Pulau Padar yang Cantiknya Berpendar

Dari Manggarai kami mengebut untuk bisa sampai ke Labuan Bajo secepat mungkin karena ada janji yang harus ditunaikan. Janji itu tak lain adalah meliput restoran berikut makananya di Happy Banana yang letaknya di pusat kota Bajo.

Beruntung kita sudah sampai sebelum jam janjian, jadi kami pun sengaja mampir dulu ke toko oleh -oleh yang letaknya dekat bandara. Tempat lengkap dan besar tetapi mahal juga ya harganya. Kalau dipikir-pikir memang lebih baik kita beli di perajinnya langsung daripada beli saat barang sudah masuk toko. Bikin bangkrut.

Di hari terakhir kami di Bajo, kami memutuskan untuk menginap di tempat yang rada mahal dan nyaman, Luwansa beach resort, namun letaknya lumayan jauh dari kota. Tapi yang paling cool di sini dekat dengan pantai dan juga kalau sore banyak banget kerbau-kerbau berjalan-jalan sepanjang pantai bikin gemes. Apalagi dipayungi dengan senja yang teduh, duh bener-bener bikin betah.

Sumber Gambar

Sehabis sore kami langsung meluncur ke Happy Banana yang ternyata restorannya mini banget tapi banyak banget bule yang nongkrong di sini. Ya, gimana ya konsepnya sesuai dengan mereka yang cinta hidup sehat karena di sini makannya vegan dan juga sehat. Di sini saya pertama kalinya juga makan poke yaitu salad yang dicampur sama ikan-ikan mentah.

Bukan cuma itu, di sini juga pertama kalinya makan tuna mentah yang paling enak karena sekali hap langsung berasa lembut dan wow banget sampai gak bisa berkata-kata. Tuna ini bener-bener segar dan langsung dari nelayan di sini jadi super manis dan enak. Rekomen banget bagi kalian yang ke Bajo nyari makanan sehat langsung ke Happy Banana.

Sumber Gambar
Sumber Gambar

Di hari ini juga kita berpisah sama Rian yang sudah temenin kami sekitar 5 hari. Jadi pulang kita kebingungan karena larut malam sehabis liputan makanan yang bikin saya kekenyangan sekali. Tapi melihat kami yang celingak celinguk, si mba pembuat sushi menawarkan untuk mengantar kami ke hotel dengan motor dan ternyata dia bukan asli sini, tetapi udah betah banget dan yang pasti super baik. Padahal jalan dia pulang berbeda arah dengan kami. Di hotel, kami buru-buru tidur karena sebelum subuh sudah dijemput di hotel untuk hoping island.

Subuh-subuh mama dan teman saya sudah jutek-jutekan karena si mama bete sama temen saya yang lambat. Si mama memang modelan ga sabar, sementara temen saya juga santai mania jadilah mereka bertubrukan. Saya melihatnya cuma diam karena gak mau gara-gara ini semua jadi bete. Kami dijemput dengan elf dan langsung naik di speedboat bersama para bule. Di area kami sendiri cuma kami bertiga yang lokal dan yang lainnya bule sungguh sangat dramatis. They are talking each other trus gw cuma diam lagi dan menebar senyum khas Indonesia yang penuh keramahan hahaha.

Sumber Gambar

Saya juga cukup enjoy mengawali perjalanan kami karena golden sunrise yang menghangatkan hati dan begitu syahdu. Sudah lama rasanya tidak melihat sunrise yang begitu cantik di tengah perbukitan berwarna coklat. Jadi untuk perjalanan ini saya menggunakan jasa one day trip sekitar 500 ribu yang menuju Pink Beach, Pulau Padar, Pulau Komodo, Manta Point, Pantai Taka Makassar dan Kanawa island dan berlangsung seharian penuh.

Di spot pertama kita ke Pink Beach, semua orang di kapal sudah demikian semangat buka baju langsung nyebur. Sementara kita di kapal mikir-mikir karena gak bawa baju dan abis ini harus trekking gimana caranya kalau basah-basahan. Sebuah keputusan yang bodoh sebenernya cuma tinggal di kapal ngeliatin bule berenang dengan pantai secantik itu. Lebih cantik dari pink beach di Lombok jujurly, apalagi dengan mama yang gosipin bule dapet cewe item pekat dan dibilang masih cakepan lu tya, hadehhh…

Sumber Gambar

Di atas pun sembari melihat bule-bule berenang kita pun ngantuk sangat, kayak capek all days long tertumpu hari ini sial! Memang saya niatnya menaruh komodo island ini di akhir dengan tujuan safe the best for the last eh tapi malah kitanya kecapean. Baiklah, kapal pun begerak juga ke Padar Island.

Sebuah pulau paling cantik selama kita hoping island dan gak ada sinyal. Jadi kita harus naik untuk melihat tiga gugusan bukit yang sudah terkenal di mana-mana. Trekking padar juga lumayan karena saat itu matahari mulai muncul dan gersang jadi lumayan bikin ngos-ngosan, pun di atas harus menunggu atau berebut untuk foto yang presisi dengan 3 gugusan itu. Alhasil capek jadi dobel. Belum lagi si mama yang gangguin terus “tya foto sini situ sini” oh my god pengen rasanya lempar hapenya ke laut.

Di sini lah puncak ngambek saya ke nyokap yang gak kenal kondisi kalau mau foto. Lah anaknya aja gak kepikiran foto dulu yang penting istirahat dan ngatur napas dulu. Jadilah karena mood saya bete begitu saya gak dapet foto yang bener-bener bagus. Untung ada abang-abang tour guide yang baik hati memotret saya. Itu pun cuma sebentar karena kita harus bergegas balik ke kapal. Semuanya serba cepat-cepat begitulah gak enaknya open trip.

Tapi di balik keriweuhan, pulau Padar sungguh jangan dilewatkan. Semoga pas kamu ke sana lagi gak banyak orang jadi foto-fotonya lebih leluasa dan bener-bener menikmati betapa indahnya ciptaan Tuhan. Habis ini kita lanjut lihat komodo mau tau serunya gimana? tapi cek dulu cakepnya Padar di sini ya.

Sumber : Klik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *