Peduli Satwa Langka Puluhan Karyawan Simply Homy Lepas Liarkan Tukik di Pantai Goa Cemara
YOGYAKARTA,CAKRAWALA.CO- Tingkat kesadaran masyarakat terhadap penyelematan dan pelstarian satwa langka Penyu meningkat. Mulai dari pelajar hingga masyarakat umum mulai peduli terhadap upaya pelestarian penyu agar tidak punah. Puluhan karyawan Simply Homy Yogyakarta mendatangi lokasi konservasi Penyu Mina Raharja di Pantai Goa Cemara, Sanden Bantul Yogyakarta, Kamis (13/7). Selain melihat secara langsung proses penyelamatan penyu, para laryawan ini juga melakukan pelepasan tukik anak penyu di Pantai Goa Cemara.
Presiden direktur Simply Homy Guest House, Agung Nugroho Susanto didampingi Manager Simply Homy Guest House, Muhammad Anwar, mengatakan, pelepasan tukik sebagai bentuk kepedulian kami terhadap penyelamatan penyu dan lingkungan.
“Kami menyelenggarakan kegiatan konservasi penyu, jadi penyu ini memang salah satu hewan yang dilindungi bahkan sampai ada Peraturan Menteri Lingkungan juga mengenai spesies penyu ini dilindungi dan sekarang sudah mengalami kepunahan,” ungkap Agung Nugroho Susanto.
Agung Nugroho menambahkan seluruh spesies penyu itu hampir mengalami kepunahan. Disatu sisi, penyu ini bermanfaat bagi ekosistem, diantaranya untuk terumbu karang. Sehingga keberadaan penyu ini cukup penting bagi ekosistem di laut.
“Dengan begitu kami berpartisipasi juga dalam lingkungan khususnya dari Simply Homy Guest House dalam bentuk kepedulian dan untuk mengonservasi penyu untuk dilepaskan. Harapannya nanti bisa berkembang biak di laut juga dan spesies penyu ini menjadi semakin banyak kembali jumlahnya,” ujarnya..
Dalam menyalurkan program Corporote Responbility ( CSR ) program dari Simply Homy telah berlangsung dan berubah – ubah setiap tahunnya. Diantaranya donor darah, pembagian sembako, seminar untuk mahasiswa dan saat ini peduli satwa langka penyu.
“Banyak kegiatan dan tahun ini kita membantu upaya konservasi penyu di Pantai Goa Cemara. Jadi memang bagian dari corporate social responsibility (CSR) kami untuk peduli terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.
Pengelola Konservasi Pantai Goa Cemara , Yatiman mengatakan, memasuki musim penyu bertelur. Sejak Mei hingga Juli,setidaknya sudah 40 sarang berhasil diselamatkan. Sesuai kalender, biasanya penyu akan bertelur mulai Mei hingga September. Tetapi puncaknya akan terjadi hingga Juni. Yatiman mengatakan, setiap sarang rata rata 70 butir telur.
Dijelaskan, setelah diambil dari alam terbuka, telur masuk dalam konservasi di Pantai Goa Cemara. “Membutuhkan waktu kira kira 50 hari untuk telur menetas sejak diambil dari alam terbuka dan masuk ke konservasi,” ujarnya.
Fajar Surbekti, salah satu relawan konservasi penyu mengaku senang dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap upaya penyelamatan penyu.
” Khusus warga masyarakat sekitar pantai Goa Cemara, kesadarannya sangat tinggi dan sangat membantu. Jika warga melihat ada penyu bertelur di tepi pantai, mereka langsung lapor ke relawan sehingga langsung dilakukan penyelamatan terhadap telur penyu tersebut dan dilakukan upaya penetasan,” kata Fajar. ( Sts )
Sumber : cakrawala.co