Malioboro Jogja perlu penegakkan Aturan

Informasi

Informasi dan Tips-tips

Malioboro Jogja perlu penegakkan Aturan

Malioboro Jogja perlu penegakkan Aturan

Malioboro Jogja perlu penataan agar menjadi semakin baik

Kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, mulai bersih dari parkir kendaraan mulai Senin, 4 april 2016. Lokasi parkir sisi timur jalan itu telah dipindah ke tempat parkir Abu Bakar Ali yang letaknya di sisi utara Malioboro atau timur Stasiun Tugu.

Pemindahan tempat parkir Malioboro ke TKP Abu Bakar Ali ternyata tidak berpengaruh banyak pada angkutan tradisional yang beroperasi di Malioboro Yogyakarta seperti andong dan becak, tidak ada peningkatan pendapatan yang signifikan.

Pemindahan lokasi parkir sepeda motor ini pun mendapatkan tanggapan dari masyarakat, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan kawasan Malioboro saat ini lebih nyaman. Sebab, tidak ada lagi parkir kendaraan roda dua yang memenuhi trotoar sisi kiri jalan sepanjang Malioboro.

“Setelah lokasi parkir dipindah, maka sisi timur Jalan Malioboro akan bisa digunakan sebagai pedestrian,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Senin.Sehari setelah pemindahan Gubernur DIY Sri Sultan HB X langsung melakukan peninjauan dan berdialog dengan para juru parkir, Selasa, 5 April 2016.

Di trotoar sebelah timur timur, nampak merasakan hasil penataan dengan mencoba duduk di kursi yang di sediakan di atas bekas lokasi parkir. Ayah lima putri ini sempat bercanda saat hendak duduk di kursi panjang tersebut. “Lha iki nggo pacaran (ini bisa buat pacaran-red),” celoteh Sultan dilanjutkan duduk yang disambut tawa pejabat yang menemani hingga awak media.

Sultan meminta kepada petugas untuk menegakkan aturan terkait penataan Malioboro. Apabila ada pelanggaran parkir, untuk segera di tindak. Sultan mengungkapkan kepada jukir, akan turut menjamin kesejahteraan para jukir di atas investasi pembangunan parkir portabel yang cukup besar.

Sultan mengaku pihaknya akan terus membantu Pemkot Yogya dalam mewujudkan Malioboro yang semakin baik, dan menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi pengunjung yang hendak menikmati Malioboro. Selain itu ngarso dalam juga menyarankan agar para jukir dapat membentuk koperasi yang di fasilitasi oleh Walikota Haryadi Suyuti.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menegaskan bahwa pihaknya hanya akan memberikan fasilitas uang kesejahteraan sebesar Rp 50.000,00 per hari kepada 95 juru parkir Malioboro yang telah terdaftar secara resmi.

Sementara, 100 lebih jukir lainnya yang berstatus sebagai jukir pembantu tidak akan menerima fasilitas tersebut. Fasilitas uang kesejahteraan tersebut akan diberikan dalam masa percobaan selama dua bulan.

Sementara salah satu jukir, Kamidi mengaku, selama dua hari mengelola parkir di lantai dua, tingkat keterisian masih belum mencapai puncak. Bahkan kondisi di lantai tiga justru lebih sepi, namun dirinya tetap optimis, lambat laun parkir portabel ABA akan terpenuhi kendaraan pengunjung Malioboro.

Kamidi berharap, pemerintah tidak membiarkan munculnya kantong parkir liar yang berada di sekitar Malioboro.sesuai dengan kesepakatan untuk tahun 2016 lebih difokuskan pada penataan parkir di sayap timur, semen tara PKLnya baru dilakukan 2017 mendatang ujar Kepala Dinas Umum, Perumahan (PUP) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) DIY, Ir Rani Sjamsinarsi MT.

Sumber Berita : Koran harian Kedaulatan Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *