13 cara unik yang berbeda dari lainnya saat pertama kali liburan ke jogja

Informasi

Informasi dan Tips-tips

13 cara yang bakal memberikan pengalaman berbeda saat pertama kali liburan ke jogja

13 cara yang bakal memberikan pengalaman berbeda saat pertama kali liburan ke jogja

Assalamualaikum Homiers. Kali ini Simply Homy akan membahas tentang 13 cara yang bekal memberikan pengalaman berbeda saat pertama kali ke jogja. Siapa sih yang tidak kenal dengan Yogyakarta. Suasana kota Jogja yang selalu hangat dan masyarakatnya yang ramah dan terbuka bagi siapapun yang berkunjung ke sini selalu membuat setiap pengunjungnya rindu untuk kembali lagi kemari. Kota Jogja ini ibarat destinasi impian yang menarik dan wajib untuk di kunjungi.

Nah buat Homiers yang belum pernah datang ke jogja tetapi ingin traveling kesini, ada beberapa hal yang perlu Homiers ketahui agar Homiers bisa merasakan Atmosfer yang sebenar-benarnya saat mau liburan ke jogja. Apa saja sih? Yuk Simak.

  1. Transportasi kota yang lumayan bisa diandalkan, tapi tetaplah waspada dan hindari ekspektasi yang berlebihan.Pariwisata di Indonesia saai ini masih terkendala oleh kesiapan moda untuk transportasi umum yang bisa diandalkan. Tapi, di Jogja setidaknya kita bisa mengandalkan bus kota dan Trans Jogja untuk mendukung mobilitas dalam kota. Bus kota reguler yang siap melayani 19 jalur trayek dan beroperasi dari jam 5 pagi sampai jam 6 sore dengan tarif 3500rupiah sudah bisa muter-muter Jogja, lho Homiers. Murah kan..? Tetapi kita, harus tetap waspada karena bus ini moda transportasi umum dan terkadang suda ada copet yang berkeliaran. Trans Jogja juga beroperasi sampai ke bandara dan Prambanan. Tapi, meski dibilang nyaman, gak usah berekspektasi berlebihan, karena kadang kondisi busnya juga sudah tidak begitu bagus.
  1. Untuk membaur dengan suasana Jogja, sebaiknya kita memilih penginapan di seputaran Malioboro. Mulai dari losmen sampai hotel bintang lima, semuanya ada di sini.Pastinya Homiers saat kita yang pertama kali menginjakkan kaki di Jogja pastinya ingin menikmati rasanya berbaur dengan atmosfer kota yang terkenal dengan kota pendidikan, dan wisatanya. nah, biar misi kita tergenapi, Homiers bisa menginaplah di kawasan Malioboro. Mulai dari hostel, hotel melati, sampai bintang lima, ada di sini. Kalau memilih hotel melati, gang-gang di seputaran Sosrowijayan dan Dagen menawarkan kamar yang nyaman dengan harga terjangkau, mulai dari 60 ribuan. Tapi, saat high/peak season, biasanya tarifnya naik dua kali lipat, lho. Jadi persiapkan liburan mu dari jauh” hari sebelum harga naik.
  1. Sebagai alternatif, ada juga kawasan Prawirotaman yang menjadi favorit wisatawan asing.Selain Malioboro, kawasan Prawirotaman juga bisa jadi alternatif tempat menginap yang oke. Di karenakan harganya pun sama aja dengan di daerah Malioboro. Apalagi, daerah ini juga terkenal sebagai tempat menginap favorit backpacker mancanegara. Kamu bisa menemukan bar dan restoran ala barat di sekitar sini.
  1. Biar jalan-jalan lebih praktis, sewa sepeda motor untuk menggapai tempat yang jauh adalah pilihan yang paling logis.Transportasi umum di Jogja memang lumayan nyaman untuk menjangkau kawasan dalam kota dan tempat-tempat tertentu. Tapi, kalau kita Homiers ingin transportasi yang lebih praktis untuk mobilitas yang cepat dan menjangkau tempat-tempat yang jauh tanpa harus terikat waktu, menyewa sepeda motor adalah jawabannya.

    Di kawasan Malioboro maupun Prawirotaman, jasa persewaan motor ini mudah ditemui. Dengan tarif antara 50-60 ribu, kita sudah bisa leluasa jalan-jalan naik motor sampai 24 jam kedepan.

 

  1. Berkeliling naik becak atau delman juga patut dicoba saat kita ke Jogja. Tapi, sepakati dulu urusan rute dan harga sebelum naik.Sampai diJogja, belum afdol kalau kita belum jalan-jalan naik becak atau delman. Tapi, sebelum memutuskan untuk naik becak atau delman, sepakati dulu rute dan tarifnya. Jangan sampai kita kelimpangan dengan tarif yang mahal setelah puas berputar-putar.

    Kita juga mesti waspada dengan jasa becak yang menawari berkeliling dengan tarif yang tidak masuk akal murahnya. Karena, mereka akan mengantarkan kamu ke toko oleh-oleh yang bekerja sama dengan si tukang becak ini. kalau kamu gak beli apa-apa, siap-siap aja dicemberutin tukang becaknya sepanjang jalan. Hehehe..

  1. Siapin kompas, karena warga Jogja menunjukkan jalan bukan dengan kanan-kiri, melainkan dengan arah mata angin!Hayo, bingung gak Homiers? Ketika kita menanyakan arah kepada warga Jogja, mereka menunjukkan arah dengan menyebut mata angin. Buat warga Jogja, ini memang gampang banget Homiers, soalnya rata-rata jalan di Jogja tuh memang arahnya utara-selatan dan timur-barat. Tapi, buat pendatang, apalagi yang baru pertama kali, bukannya paham malah tambah bingung dong?

    Nah, orientasi arah sangat penting selama kita berkendara di Jogja. Biar aman, bawa kompas aja, terutama kalau orientasi arah kurang bagus. Hehehe..

  1. Warga Jogja umumnya juga gak begitu hafal nama jalan. Jadi, kita sebaiknya paham berbagai landmark-nya yang sering dijadikan patokan arahSelain nunjukin arah dengan mata angin, warga Jogja juga gak begitu hafal nama jalan Homiers, apalagi kalau itu bukan jalan utama. Kalau pengen ke suatu tempat, mendingan langsung sebutin aja nama landmark atau tempat yang akan kita datangi.
  1. Buat menikmati atmosfer Jogja lewat lidah, cicipi tiga macam kuliner ikonnya: gudeg, angkringan, dan burjo!

    Biar makin lengkap menyatu sama atmosfer Jogja Homiers, kita juga wajib mencicipi berbagai kulinernya yang ikoniknya, yaitu gudeg, angkringan, dan burjo, Kalau kita makan angkringan sama burjo Homiers, kita bakal merasakan pengalaman yang juga dirasakan oleh ribuan mahasiswa yang menuntut ilmu di Jogja sehari-hari, terutama pada akhir-akhir bulan. Hehehe..Gudeg yang terkenal di jogja berada di jalan Wijilan, tapi bukan berarti gudeg yang enak cuma ada di sana saja Homiers. Gudeg yang dijajakan di sekitar pinggir jalan Malioboro maupun ruas-ruas jalan-jalan jogja lainnya juga sudah cukup nikmat dan mengenyangkan. Apalagi, harganyapun sangat terjangkau. Kita bisa menemukan penjual gudeg hingga tengah malam.

    Angkringan juga menawan untuk makan sekalian nongkrong. Jangan lewatkan untuk mencicipi nikmatnya Kopi Joss yang diseduh dengan arang yang membara disebelah Stasiun Tugu. Tapi, gak ada salahnya juga mencoba makan di angkringan sederhana di sudut-sudut jalan kota jogja.

  1. Siapkan waktu satu hari untuk berjalan kaki menjelajah daerah pusat kota, mulai dari kawasan Malioboro, Kilometer Nol, Keraton, Taman Sari, sampai Alun-Alun Kidul.Buat menikmati suasana kota Jogja yang melegenda, luangkan satu hari untuk berjalan kaki menjelajahi kawasan Malioboro sampai Alun-Alun Selatan. Susuri emperan Malioboro ke arah selatan. kita bisa melihat aneka suvenir unik yang dijajakan sepanjang jalan malioboro. Sempatkan juga untuk blusukan ke Pasar Beringharjo untuk berbelanja oleh-oleh batik. Lalu, kita bisa melipir sambil ngadem di Benteng Vredeburg.

    Puas di Vredeburg, saatnya menyambangi Keraton Yogyakarta yang menjadi kediaman Sultan Jogja dari masa ke masa. Setelahnya, tengok juga tempat pemandian keluarga raja di Taman Sari. Setelah malam tiba, ini saatnya menikmati kelap-kelip kendaraan hias di alun-alun Kidul atau Alkid. Kalau capek, beristirahatlah sambil menyaksikan pendar lampu kota di kawasan Kilometer Nol dengan loji-lojinya yang antik.

    Biar bisa lebih menikmati berbagai objek wisata di atas tanpa rasa terburu-buru, kita mungkin bisa memangkas tempat yang mau kamu kunjungi di atas menjadi dua atau tiga tempat aja. Tapi, kalau bisa menjamah semuanya, kenapa enggak? Toh lokasinya juga berdekatan.

 

  1. Malamnya, jangan terlewat untuk mengecap suasana Tugu Jogja yang gemerlap. 

    Malam yang panjang di Jogja tentu lebih seru bila dimanfaatkan untuk mengunjungi kawasan wisata malamnya yang khas. Kita tentu tidak ingin untuk melewatkan berfoto-foto di Tugu Jogja pada malam hari. Tapi Homiers, yang pengen foto-foto di Tugu gak cuma kita Homiers, lho. Kita harus bergantian sama puluhan turis lainnya yang juga pengen menjadikan Tugu sebagai latar fotonya. Makanya, kalau kita pengen memotret suasana malam Tugu Jogja dengan leluasa, tunggu aja dulu sampai selepas tengah malam.

  1. Untuk merasakan pantai khas Jogja, sambangi Pantai Parangtritis di Bantul atau arahkan kendaraanmu langsung ke Gunungkidul untuk mencicipi pantai-pantainya yang eksotis.Saat ke jogja pastinya kita juga jelas gak pengen keliwatan untuk menikmati pantai Jogja. Lagi-lagi, jika masa liburan kita terbatas, mendingan kita pilih satu pantai yang kece sebagai tempat untuk menghabiskan waktu.

    Kita bisa menuju ke arah Bantul untuk menyambangi Pantai Parangtritis yang ikonik. Selain menikmati suasana pantai, Kita juga bisa naik ke Bukit Parang Endog untuk menikmati suasana Parangtritis dari ketinggian sekalian menjajal sandboarding di gumuk pasir Parangkusumo. Dari Jogja, kita cukup berkendara kurang lebih 1 jam.

    Alternatif yang kece lainnya adalah menjamahi pantai-pantai eksotis di Gunungkidul. Gunungkidul punya sejumlah pantai keren yang bakal bikin kita pengen balik lagi ke Jogja. Tinggal pilih deh! Untuk mencapai pantainya, butuh waktu tempuh selama 1,5–2 jam.

  1. Pengen membawa pulang batik buat oleh-oleh? Mampir aja ke Pasar Beringharjo dimana kita bisa membeli batik dengan harga miringMembawa pulang batik sebagai oleh-oleh gak ada salahnya Homiers, apalagi kalau kita baru pertama kali datang kemari. Nah, kalau kita mau mencari pakaian batik dengan harga miring, blusukan aja ke Pasar Beringharjo. Di sana, kita bisa mendapatkan batik buat diri sendiri ataupun oleh, oleh. Kalaupun gak tertarik membeli batik, kamu tetap bisa menikmati suasana pasar tradisional yang Jogja banget.
  1. Jangan lupakan bakpia. Rasa yang paling enak bukan cuma bisa ditemukan dari produsen besar, tapi juga dari produsen rumahan di gang-gang kawasan Pathuk 

    Nah, kalau yang satu ini Homiers oleh-oleh yang wajib kita beli sebelum pulang dari Jogja yaitu Bakpia. Kawasan utama untuk mencari bakpia ada di Desa Pathuk atau Jalan AIP II KS Tubun. Di sinilah pusat oleh-oleh bakpia di mana kita bisa mencari bakpia aneka rasa untuk oleh-oleh. Tapi, bakpia yang rasanya enak gak cuma dari produsen besar lho. Coba deh blusukan ke gang-gang di Pathuk, kita akan menemukan produsen bakpia rumahan yang gak kalah enak dengan harga lebih murah.

Semoga bermanfaat Homiers.

Sumber : www.hipwee.com,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *