21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, Mari Budayakan Kembali
Homiers mungkin banyak yang tidak tahu kalau tanggal 21 Februari diperingati oleh UNESCO sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional atau International Mother Language Day. Di Indonesia dengan kekayaan dan keberagaman suku, terdapat banyak bahasa daerah bagi masing-masing penduduknya.
Sayang sekali karena di zaman modern ini, mulai banyak yang melupakan bahasa daerah dan lebih giat mempelajari bahasa asing. Bukan berarti mempelajari bahasa asing adalah hal yang tabu, karena pemahaman akan bahasa asing juga berguna untuk kehidupan homiers dalam berkarier dan sebagai bagian dari masyarakat internasional. Tapi terkadang itu menjadi alasan untuk melupakan bahasa ibu.
sumber: fluent
Penggunaan bahasa ibu juga bisa sangat berguna. Terlebih lagi bahasa ibu sangat erat hubungannya dengan budaya. Dengan mempelajari dan mengetahui bahasa ibu, para generasi muda juga dapat menghargai budaya mereka.
Jadi bilingual banyak manfaat (sumber; linkedin)
Khususnya untuk anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah, pengenalan akan bahasa ibu dapat menjadi bahan pelajaran yang melengkapi pembelajaran bahasa asing. Dengan cara ini akan muncul generasi-generasi bilingual yang mampu memaksimalkan potensi di masa depan. Bilingualisme menciptakan tenaga kerja terampil yang siap menghadapi tantangan ekonomi dan politik dunia dalam bahasa-bahasa tantangan tersebut. Jadi, sudah tak ada lagi alasan untuk tidak mencintai bahasa ibu, kan homiers?
Sumber Artikel : womantalk.com