Tak Ada yang Menyangka, 5 Makanan Khas Indonesia ini Ternyata Berasal dari Netherland
Hagelslag
Hidangan sederhana yang terdiri dari roti, mentega, dan taburan meises coklat merupakan makanan yang sudah tak terlepas dari hidup masyarakat Indonesia. Jika di penjuru dunia lainnya selai coklat lebih sering dipilih sebagai topping roti untuk sarapan, di Indonesia budaya Hagelslag yang merupakan peninggalan Belanda ini masih melekat kuat menyebabkan lebih banyak masyarakat memilih meises coklat ketimbang peanut butter jelly.
Klappertart
Klappertart khas Indonesia yang paling dikenal masyarakat adalah roti kelapa (klappertart) Manado. Hidangan ini merupakan kue yang terbuat dari bahan dasar kelapa sehingga rasa kelapa dari kue ini merupakan ciri khasnya. Umumnya rasa dari kue ini manis, lezat dan lembut sehingga siapapun yang pernah mencobanya pasti tidak mudah melupakan hidangan tersebut. Topping pada kue ini bisa disesuaikan dengan selera entah itu kacang almond, kismis, atau kacang kenari.
Nastar
Kue yang selalu ada ketika perayaan hari raya Lebaran ini ternyata merupakan peninggalan Belanda yang melekat kuat pada budaya Indonesia. Isian nastar yang cukup simpel yakni selai nanas membuat kue ini praktis dibuat dan memiliki kelezatan yang menggugah selera. Setidaknya 9 dari 10 masyarakat Indonesia pasti menyajikan kue ini saat hari raya berlangsung. Terkadangan kue nastar bisa ditambahkan topping keju pada bagian atasnya.
Kaasstengel
Hidangan berupa kue kering stik keju ini merupakan hidangan yang paling sering kita temukan ketika perayaan hari raya idul fitri. Keutamaan dari kue ini mengapa banyak dipilih masyarakat Indonesia sebagai sajian Lebaran mungkin karena cara pembuatannya yang simpel dan praktis namun memiliki rasa gurih dan membuat ketagihan. Bahan utama dari kenikmatan kue ini yakni parutan keju di atasnya. Umumnya kue ini terasa tidak begitu manis sehingga membuat orang-orang ingin memakannnya bagaikan snack.
Rijstaffel (Nasi Padang)
Nasi padang merupakan bentuk akulturasi dari seluruh budaya. Baik itu budaya asia timur, asia tengah, dan juga ada pengaruh budaya Belanda yang membuat nasi padang terasa begitu kaya akan rasa. Sebelum nasi padang dikomersilkan dan beredar di mana-mana, pengaruh Belanda ternyata berperan dalam menyempurnakan dan memperkaya rasa dari nasi padang. Pada awalnya nasi padang hanyalah hidangan untuk para pejabat elit Belanda yang sedang bekerja di Indonesia dan belum bisa dijangkau untuk orang-orang biasa. Rijstaffel pada akhirnya lama kelamaan mengalami penyesuaian dan mulai bisa dijangkau kalangan bawah hingga akhirnya menjadi nasi padang yang beredar di mana-mana pada saat ini.
