Inilah Jajanan Khas Jogja Yang Melegenda yang bisa di Coba

Wisata Kuliner selalu menjadi bagian yang paling penting ketika melakukan traveling. Setiap daerah pasti mempunyai kuliner khas yang tentunya tidak bisa homiers temui di daerah lain. Makanan atau minuman kuliner khas di daerah asalnya selalu mempunyai kenikmatan tersendiri. Contohnya nasi padang, lebih terasa nikmat ketika dimakan di Kota Padang langsung, dari pada dimakan di Kota lain. Kalau homiers traveling ke Jogja, jangan lupa nih menyicipi kuliner khas Jogja. Dan untuk bulan Februari ini kalau homiers ada rencana traveling ke Jogja, waktunya pas banget nih. Karena selama Bulan Februari ini bakal ada JOGJA HEBOH 2019, dimana akan ada banyak event yang di suguhkan selama bulan Februari ini di Jogja. Dan salah satunya adalah Jogja Halal Food Expo, yang akan diadakan tanggal 20-24 Feberuari 2019. Event ini sangat cocok buat homiers yang doyan banget kulineran.
Berbicara mengenai kuliner khas Jogja, homiers pernah dengar gak jajanan khas yang berasal dari Kotagede Yogyakarta ini?
Kali ini kita akan membahas tentang jajanan khas Kotagede Yogyakarta yang melegenda ini.
Yuk simak!
Jalan-jalan di kota Jogja pasti identik dengan ragam wisata dan budayanya. Banyaknya lokasi wisata yang ada di Jogja menjadikan kota Gudeg ini kaya akan destinasi. Tidak sekedar wisata alamnya saja yang menarik perhatian para wisatawan, ragam kulinernya juga sayang untuk dilewatkan. Jika mencicipi Gudeg adalah hal biasa, jadi homiers harus mencoba makanan khas dari Kotagede yang menjadi jajanan tradisional yaitu Kipo.
Instagram: @jogjaku
Kipo merupakan makanan tradisional khas Jogja khususnya Kotagede yang sekarang ini memang sudah mulai langka ditemui. Kue tradisional ini konon telah ada sejak masa kerajaan Mataram Kuno dan Mataram Islam. Dahulu kue ini pernah mengalami masa punah, dimana orang sudah tidak membuatnya lagi, seiiring dengan kebudayaan kerajaan Mataram yang runtuh.
Awal Mula Penjualan Kipo
Pasar legi yang merupakan pasar awal mula penjualan Kipo ini telah berubah menjadi pasar Kotagede. Pasar yang masih menjalanan aktivitas jual beli hingga saat ini. Kepunahan Kipo akhirnya berhenti pada tahun 80an karena ada seorang Paijem Djito Suhardjo yang akhirnya mengenalkan kembali jajanan tradisional ini kepada masyarakat Jogja.
Beliau sang pembuat jajanan ini juga mengikuti lomba panganan tradisional dan mengandalkan Kipo sebagai makanan unik yang berbahan dasar tepung beras. Kesederhanaan cara pembuatannya juga teknik memasaknya, makanan ini berhasil mendapatkaan prestasi tersendiri.
Sejak saat itu, Djito telah mengembangkan usaha kue tradisonal satu ini. awal mula disebut Kipo adalah kue yang datang dari masa lalu ini ditanyakan oleh banyak orang dengan “Iki opo”. Pertanyaan yang kerap muncul tersebut akhirnya menjadikan lebel kue unik ini dan bisa diterima oleh masyarakat Jogja.
Memiliki bentuk lonjong, tekstur kenyal dan juga warnanya yang kehijauan serta isiannya yang terdiri dari parutan kepada dan gula jawa cair. Bahan utama dari kue ini ialah tepung beras yang juga dicampur oleh tepung ketan. Adonannya kemudian dicampur dengan parutan kelapa, daun suji dan pewarna hijau alami seperti daun pandan. Tujuannya adalah untuk menimbulkan aroma harum khas makanan unik ini.
Adonannya kemudian dicetak pada piring tanah liat lalu dipanggang dengan alas daun pisang. Setelah hampir masak, adonan parutan kelapa dimasukan bersama dengan gula jawa dan dilipat menjadi dua lalu dipanggang lagi hingga matang. Jika diingat lagi mungkin mirip dengan “Klepon”.
Sudah Hampir Punah
Kini Kipo telah menjadi satu dari banyaknya makanan khas Jogja yang sudah mulai langka. Banyak orang pasti akan sulit menemukan makanan khas satu ini. namun salah satu yang masih bertahan untuk menjajakan makanan tradisional ini adalah Bu Djito sejak puluhan tahun lamanya. Lokasinya berada di Jalan Mondorakan Nomor 27 Kotagede. Selain Kipo sebagai menu andalannya, di kios Bu Djito ini juga terdapat aneka camilan yang disajikan dalam etalase.
Untuk harganya pun terbilang sangat murah, hanya sekitar Rp 2.000 dan bisa mendapatkan 3 buah Kipo. Murah kan homiers? meski murah, makanan ini pastinya tidak murahan karena jajanan tradisional ini telah melegenda.
Sumber Artikel via tuguwisata.com