Tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW Sebagai Guru Dan Pendidik

Informasi

Informasi dan Tips-tips

Rasulullah SAW Sebagai Guru Dan Pendidik

Rasulullah SAW Sebagai Guru Dan Pendidik

Sebuah ajaran, prinsip dan nasehat tidak akan bisa dibuktikan kebenaran dan kekuatannya selama belum pernah diaplikasikan.

 

Aplikasi dan keteladanan yang nyata dari tokoh pembawa ajaran akan menjadi bukti yang paling kuat dan tak akan bisa terbantahkan bahwa sebuah ajaran itu layak dianut, karena ia telah membuktikan bahwa dirinya sebagai ajaran yang benar dan realistis.

 

Islam memiliki tokoh dan figur sentral dimana seluruh sisi kehidupannya dapat dijadikan contoh oleh semua pengikutnya, sehingga ajarannya tidak bersifat utopia dan khayalan, melainkan terwujud dalam tataran realitas. Dan itu semua telah nampak dalam pribadi Nabi Muhammad Saw.

 

Oleh sebab itu fungsi utama diutusnya Rasulullah Saw adalah untuk menjadi bukti hidup dan contoh nyata dari seluruh ajaran dan syariat Allah Swt yang telah diturunkan melalui wahyu-Nya. Rasulullah Saw telah memperagakan semua ajaran yang diterimanya dari Allah Swt, hal ini menjadikan bukti bahwa Syariat Islam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak ada alasan lagi bagi manusia tidak mengikuti Islam dengan dalih ajarannya dinilai berat dan di luar batas kemampuan manusia.

 

Rasulullah Saw adalah tokoh yang memiliki banyak peran. Ia merupakan seorang pemimpin umat, komandan perang, referensi bagi umat dan hakim dalam menyelesaikan berbagai masalah. Dari sekian banyak peran beliau, peran paling utama dan esensial adalah peran sebagai seorang pendidik atau guru.

 

Bukti hal ini bisa dilihat pada firman Allah Swt berikut ini:

 

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Qs. Al-Jumuah [62]: 2).

 

Ada tiga peran utama Rasulullah Saw yang tertera dalam di atas:

  • Membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka
  • Mensucikan mereka
  • Mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah).

Ketiga peran itu tersimpul dalam satu kata “Mendidik”.

 

Ayat yang pertama turun kepada Nabi Muhamad Saw yaitu ayat 1-5 Surat Al-‘Alaq:

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
  5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Ayat ini menegaskan bahwa Islam dibangun di atas pondasi Ilmu dan pengetahuan. Dan menjadi tujuan diutusnya Nabi ialah menunjukkan manusia kepada kebenaran dan mengeluarkan mereka dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya ilmu dan pengetahuan.

 

Maka tidak heran jika Nabi Muhammad Saw mengutamakan ilmu dan menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu, bahkan Nabi mengutamakan ilmu dari shalat nafilah.

Mari simak hadits hadits berikut.

 

 

Rasulullah Saw bersabda: “Allah tidak mengutusku sebagai orang yang kaku dan keras akan tetapi mengutusku sebagai seorang pendidik dan mempermudah”. (HR. Muslim No 2703)

 

Muawiyah bin Hakam berkata:

 

“Belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang lebih baik pengajaranya selain beliau (Nabi Muhammad Saw)”.

 

Dalam riwayat dari Abu Dawud disebutkan:

 

 

“Aku belum pernah melihat seorang pendidik yang lebih santun dari Rasulullah Saw”(HR. Abu Dawud No 931).

 

Dari Abdullah bin Amru  menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah Saw masuk ke masjid. Di dalam masjid ada dua kelompok sahabat sedang berkumpul. Kelompok pertama sedang membaca Al-Quran dan berdoa, sementara kelompok kedua sedang melakukan kegiatan belajar mengajar. Melihat pemandangan indah tersebut Nabi Saw bersabda:

 

“Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mininta) mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru”. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua. (HR. Ibnu Majah No 225).

 

Dalam riwayat Ath-Thayalisi disebutkan, Nabi bersabda “wainnama bu’itstu mu’alliman wa hadzaa afdhal” = sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru dan ini lebih utama.

Maka Rasulullah duduk dan memilih kelompok yang sedang belajar mengajar.

Rasulullah Saw bahkan menjadikan ilmu dan belajar sebagai hak dalam bertetangga, maka seorang tetangga wajib menghilangkan buta huruf dari tetangga yang lain.

 

Dari Abu Musa Al-Asyari bahwa Nabi Saw bersabda: “Bagaiamankah keadaan suatu kaum yang tidak mengajarkan tetangga mereka, tidak menasihati mereka, tidak beramar makruf dan nahi mungkar kepada mereka. Dan bagaimanakah keadaan suatu kaum yang tidak belajar dari tetangga mereka, dan tidak meminta nasehat kepada mereka? Demi Allah, Suatu kaum hendaknya mengajarkan tetangga mereka, memberikan nasehat dan beramar makruf dan nahi mungkar kepada mereka dan hendaknya suatu kaum belajar dari tetangga mereka dan meminta nasehat mereka. Jika tidak maka akan disegerakan hukuman di dunia”. (HR. Ath-Thabrani).

 

Rasulullah Saw mengajarkan agar seorang guru mendidik dengan dengan cara yang lemah lembut, luwes dan tidak keras. Sebagaimana sabda Nabi Saw berikut:

 

 

Dari Abu Musa berkata: Jika Rasulullah Saw mengutus seseorang dari para Sahabatnya dalam suatu perkara, beliau bersabda:

“Berikanlah berita gembira dan jangan membuat orang lari, permudahlah orang lain jangan engkau persulit”. (HR. Bukhari Muslim).

 

Nabi Saw selalu berdoa agar diberikan ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti doa yang selalu beliau baca berikut ini.

“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu, nafsu yang tidak pernah kenyang dan dari doa yang tidak diterima”. (HR. Muslim).

 

Semoga bermanfaat buat kita semua Homiers.

 

 

 

Sumber Artikel via ahmadbinhanbal.wordpress.com

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *